Cawalkot Muslim Belum Tentu Jadi Representatif Umat Islam
2 min readSIANTAR, Newsnarasi.com – Konstelasi lima tahunan Pemilihan Calon Walikota Pematangsiantar sebentar lagi akan di laksanakanakan secara serentak pada tanggal 27 November 2024.
Hadir, empat pasangan calon walikota dan wakil walikota, tiga diantaranya beragama non muslim menggandeng wakil muslim serta satu pasangan calon walikota muslim denga calon walikota non muslim.
Ini menggambarakan bahwa suara muslim di kota Pematangsiantar saat ini sangat di hargai dan menjadi perhitungan dengan keempat pasangan calon tersebut tetap melibatkan kaum muslim dalam konteks kepemimpinan tertinggi di kota Siantar tersebut.
Pilkada Kota Siantar semakin memanas dengan adanya penggiringan isu identitas dan juga klaim mewakili dari representatif umat islam seluruhnya sehingga ini menjadi marak dengan adanya ayat-ayat yang dilontarkan ke tengah umat Islam sehingga menjadi pembahsan yang ramai baik di warung kopi maupun jagad media sosial.
Bill Fatah Nasution salah satu aktivis muda islam Kota Pematangsiantar sangat menyayangkan adanya penggiringan isu liar tersebut juga seharusnya kita menyongsong pilkada di Kota Siantar ini secara damai, dan dimana kultur majemuk Kota Siantar ini harus kita jaga dan kita melihat Kota Siantar ini pernah menjadi kota yang toleran.
Bill menyampaikan bahwa klaim dari salah satu paslon mengatakan bahwa dia merupakan representatif umat Islam seluruhnya, itu adalah hal yang keliru dimana Indonesa memiliki kemajemukan dan asas dwi tunggal di dalam kepemimpinan harus di lihat.
Apalagi kita melihat ayat yang di bawa oleh tim dari paslon tersebut, seharusnya di jelaskan sebab turunnya karena turunnya ayat tersebut dalam konteks peperangan sementara Indonesia saat ini damai tidak terjadi perang juga para pemimpin nantinya harus tunduk pada UUD 1945 dan UU turunannya yang semua hasilnya melibatkan umat Islam dan satupun hasilnya tidak ada yang bertentangan dengan umat Islam.
Bill menambahkan bahwa penggiringan isu agama dalam Pilkada sangat riskan, ini menunjukkan bahwa Paslon (Pasangan Calon) tersebut tidak memiliki gagasan serta integritas dan tidak mampu menyampaikan visi misi nya dalam kepemimpinannya nanti kepada masyarakat justru memaka isu agama dalam Pilkada Kota Siantar semakin menunjukkan kebodohan pada Paslon tersebut. Seperti ungkapan dari salah satu pemikir Islam Ibnu Rusyd :
“Jika kau ingin menguasai orang bodoh bungkuslah segala sesuatu yang batil dengan kemasan agama”.
Bill meminta kepada seluruh masyarakat terkhusus umat islam untuk mendukung Pilkada ini secara damai dan juga umat Islam ini harus merdeka dari pilihannya jaga sampai terjebak oleh ayat ayat yang dikeluarkan jelang Pemilu ataupun pilkada saja.
“Mulailah untuk melihat semua calon dari treck record memimpin serta integritasnya dalam kepemimpinan nanti, karena yang muslim saja belum tentu menjadi representatif umat Islam karena dia harus berlaku Siddik amanah fatonah serta tabligh,” pungkasnya. (Red)