H.Syabra Buana Jadi Raja Ex Rider 50+, Duel Sesepuh Panaskan Asahan Cup Prix
3 min read
Newsnarasi.com , Asahan || Laga di kelas Bebek 2-Tak 125cc Standard Ex Rider 50+ pada gelaran Asahan Cup Prix 2025 menjadi salah satu momen paling emosional sekaligus bergengsi di paddock Terminal Kisaran, Minggu (2/11/2025).
Bukan sekadar balapan, kelas ini menghadirkan para ikon dan sesepuh road race Sumatera Utara nama-nama yang dulu menjadi acuan style, mental, dan kultur balap di era keemasan karburator.
Di tengah sorak sorai penonton yang penuh nostalgia, H. Syabra Buana tampil dominan dan menunjukkan bahwa pengalaman bertahun-tahun di lintasan tidak tergantikan. Dari awal race, Syabra menampilkan style agresif yang khas: braking point dalam, line bersih, dan mental tempur tanpa ragu. Meski persaingan ketat hingga lap-lap akhir, ketenangan Syabra menjadi kunci kemenangan mutlak.
Comeback Spektakuler Setelah Vakum Belasan Tahun
Kemenangan ini terasa makin istimewa mengingat H. Syabra Buana atau yang akrab disapa Om Ibun sudah vakum dari balap selama belasan tahun. Ajang Asahan Cup Prix 2025 menjadi debut comeback-nya setelah lama meninggalkan kompetisi resmi. Meski tanpa ritme balap kompetitif jangka panjang, Om Ibun tetap menunjukkan race craft matang dan insting balap tajam, seakan waktu tak pernah mengikis tajinya sebagai ikon lintasan Sumut.
” Tekanan di belakang keras banget, tapi ini balapan, kita harus fight ” begitu komentar Ari H, legenda balap Sumut berjuluk Harimau.
Di posisi kedua hadir Baladi, yang sempat memberikan tekanan real dan membuka peluang overtake di sektor kecepatan menengah. Ari H mengamankan podium ketiga dengan pace konsisten, sementara Dedi Sasmika dan Rico Adrian melengkapi lima besar dengan performa solid.
Top 5 Bebek 2T 125cc Std Ex Rider 50+
- H. Syabra Buana
- Baladi
- Ari H
- Dedi Sasmika
- Rico Adrian
Ari Harimau: “Naluri Predator Itu Nggak Hilang
Ari H alias Ari Harimau, yang kembali menunjukkan kualitasnya dengan finish podium, turut memberi komentar penuh respek.
“Balap hari ini keras, pace tinggi, dan semua masih punya naluri predator di lintasan. Bisa fight lagi sama kawan-kawan lama itu priceless. Yang penting kita nikmati, tetap fairplay, dan jaga nama baik budaya balap Sumut. Hormat buat Om Ibun comeback langsung juara itu bukan pencapaian biasa.”
Pertarungan Sampai Garis Akhir
Balapan ini bukan sekadar lomba ini duel pengalaman melawan pengalaman, ego vs ego, dan nama besar yang dipertaruhkan. Memasuki tiga lap terakhir, rombongan terdepan mulai memadat dan tensi naik drastis. Beberapa usaha overtake di tikungan sempit memancing decak kagum penonton.
” Di lap akhir tadi, semua tarik gas tanpa kompromi. Umur boleh 50+, tapi nyali tetap 100% ” ujar salah satu penonton
- Semangat Itu Tidak Pensiun*
Usai balapan, H. Syabra Buana membagikan perasaannya:
” Ini bukan cuma balapan, ini kebanggaan. Sudah lama tidak turun balap campur grogi, rindu, dan adrenalin. Tapi begitu lampu start nyala, feeling itu balik lagi. Umur cuma angka, yang penting semangat. Kita ingin tunjukkan bahwa kultur balap itu hidup, dan generasi muda harus teruskan.” jelas Om Ibun.
Anton Indra Kesuma, Ketua Ex Rider Sumatera Utara, turut memberikan apresiasi :
” Kelas Ex Rider 50+ ini simbol penghormatan untuk tokoh-tokoh balap daerah. Mereka generasi pembuka jalan. Dari spirit mereka lahir kultur kompetisi Sumut. Semoga event seperti Asahan Cup Prix terus didukung ” ujar Anton
Ajang Nostalgia, Bukti Mental Tidak Pudar
Penampilan para rider senior menjadi bukti bahwa teknik bisa berkembang, motor bisa berubah era, tetapi spirit balap tidak pernah pensiun.
Suasana paddock penuh tawa, salaman, dan candaan antar legenda menunjukkan bahwa ini bukan sekadar balapan ini reuni para pejuang aspal yang pernah mengangkat nama Sumatera Utara.
Dengan fairplay, mental juara, dan determinasi tinggi, kelas ini mengirimkan satu pesan kuat yaitu Legenda bukan cerita , mereka masih turun, masih gas, dan masih menang. (Ay29)
