Hidupkan Tembikar Kuno , Workshop Situs Bongal Tarik Perhatian Warga Medan
2 min read
Newsnarasi.com , Medan — Workshop Reproduksi Tembikar Temuan Situs Bongal yang digelar dalam rangkaian Semarak Budaya 2025 pada 16–17 Desember 2025 sukses menarik perhatian masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Rumah Budaya Tangga, Jalan Letjen Suprapto No. 11, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara.
Workshop tersebut diketuai oleh Dr. Nanda Ayu Setiawati, M.Pd. dan mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional, khususnya tinggalan arkeologis. Jum’at (19/12/25)
Dua narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini. Agung Permana Siregar, S.Pd. memaparkan latar belakang historis dan nilai budaya tembikar Situs Bongal, sementara Irwansyah Sembering membimbing peserta dalam teknik dasar serta praktik langsung reproduksi tembikar.
Selama dua hari pelaksanaan, peserta mengikuti materi, diskusi interaktif, hingga praktik merekonstruksi tembikar. Pendekatan ini memberi pengalaman langsung kepada peserta dalam memahami bentuk, fungsi, dan peran tembikar dalam kehidupan masyarakat masa lampau.
Ketua kegiatan, Dr. Nanda Ayu Setiawati, M.Pd., menegaskan bahwa workshop ini tidak sekadar kegiatan seni, melainkan sarana edukasi budaya yang kontekstual.
” Melalui Workshop ini, kami ingin menghadirkan kembali tembikar sebagai bagian dari kehidupan masyarakat masa lalu, sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa tinggalan arkeologis lokal seperti Situs Bongal memiliki nilai penting sebagai sumber pembelajaran dan identitas budaya ” ujar Nanda Ayu.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan agar masyarakat semakin dekat dengan warisan budaya di sekitarnya.
” Pelestarian budaya tidak harus selalu bersifat formal dan kaku. Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa edukasi arkeologi bisa dikemas secara partisipatif, menyenangkan, dan relevan bagi generasi masa kini ” tambahnya.
Workshop Reproduksi Tembikar Temuan Situs Bongal menjadi salah satu bukti bahwa pelestarian warisan budaya dapat dilakukan melalui pendekatan kreatif dan edukatif, sekaligus memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga tinggalan sejarah bangsa. (Ay29)
