DPD MAPANCAS Langkat “Tampar” Opini Menyesatkan Soal Status Termiskin
2 min read
NewsNarasi.com , Langkat : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Mahasiswa Pancasila (MAPANCAS) Kabupaten Langkat mengeluarkan pernyataan keras menanggapi beredarnya pemberitaan yang menyebut Langkat sebagai kabupaten termiskin di Sumatera Utara.
Bagi Mapancas, tudingan tersebut bukan hanya keliru, tapi juga merupakan bentuk penggiringan opini yang bisa memecah kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Bupati H. Syah Afandin. Senin (11/08/25)
Ketua DPD Mapancas Langkat, Ahmad Zulfahmi Fikri, dengan nada tegas menyatakan bahwa informasi semacam ini ibarat “bom waktu” yang sengaja diledakkan untuk menciptakan citra buruk dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
” Kami tegaskan, ini bukan soal suka atau tidak suka pada pemimpin, tapi soal kejujuran dalam menyampaikan fakta. Jangan bawa-bawa nama Langkat ke dalam opini murahan yang tidak punya dasar data resmi. Menurut BPS, kabupaten termiskin di Sumut itu Nias Barat, Nias Utara, Nias Selatan, dan Kota Gunungsitoli. Titik! Langkat tidak ada di daftar itu,” tegasnya lantang.
Menurut Zulfahmi, di bawah kepemimpinan Bupati H. Syah Afandin, Langkat justru tengah bergerak ke arah kemajuan yang nyata. Sejumlah langkah strategis sudah dijalankan, mulai dari percepatan pembangunan infrastruktur di pelosok, penguatan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM, hingga pelaksanaan Job Fair yang membuka peluang kerja luas bagi pemuda.
Program ini, kata dia, adalah bukti nyata komitmen menekan pengangguran dan meningkatkan taraf hidup warga.
Ia juga menyentil pihak-pihak yang gemar melempar isu tanpa data, lalu bersembunyi di balik dalih “kritik”. Menurutnya, kritik yang sehat itu membangun, bukan menghancurkan.
” Kritik boleh, tapi jangan fitnah. Perbedaan data dengan opini itu tipis, tapi dampaknya ke publik sangat besar. Sekali data dipelintir, efeknya bisa membuat masyarakat hilang percaya pada pemerintah ” ujarnya.
DPD Mapancas Langkat juga mengingatkan bahwa media massa memiliki peran vital sebagai pilar demokrasi. Namun kekuatan itu harus digunakan dengan tanggung jawab, bukan untuk menebar kegaduhan atau memukul mundur semangat pembangunan.
” Media itu punya peluru yang namanya pemberitaan. Kalau peluru itu diarahkan untuk membangun, hasilnya akan positif. Tapi kalau diarahkan untuk menjatuhkan dengan opini menyesatkan, itu sama saja merusak rumah sendiri ” kata Zulfahmi menutup pernyataannya.
Dengan nada yang tak kalah keras, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan informasi palsu. Menurutnya, kemajuan Langkat adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah.
“ Kalau mau Langkat maju, kita semua harus jadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Jangan mau diprovokasi oleh narasi yang tak jelas asalnya. Mari dukung langkah-langkah yang sudah terbukti membawa kemajuan,” pungkasnya. (Ay29)