GEMBIRA Desak Penindakan Kades Telaga atas Dugaan VC Tak Senonoh
2 min read
NewsNarasi.com , Langkat – Skandal tak pantas kembali mencoreng wibawa pejabat publik di daerah. Kali ini, dugaan perbuatan video call (VC) tidak senonoh dengan seorang wanita malam menyeret nama Kepala Desa Telaga. Informasi ini cepat menyebar di tengah masyarakat dan menuai gelombang kekecewaan. Sabtu (04/10/25)
Ketua Gerakan Mahasiswa Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA), Iqbal Rangkuti, menegaskan kasus ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Menurutnya, seorang kepala desa yang seharusnya menjadi teladan justru diduga mempertontonkan perilaku tidak bermoral.
” Ini bukan hanya pelanggaran kode etik, tetapi juga penghinaan terhadap marwah jabatan publik. Rakyat memilih seorang kades untuk memimpin, melayani, dan mengayomi, bukan untuk mempermalukan amanah yang diemban,” tegas Iqbal.
Citra Pemimpin Desa Tercoreng
Skandal ini menimbulkan pertanyaan serius: bagaimana seorang pemimpin desa bisa dipercaya mengurus masyarakat jika integritasnya diragukan? Bagi warga, kepala desa adalah wajah pemerintahan paling dekat dengan rakyat. Dugaan perbuatan cabul di ranah digital bukan sekadar aib pribadi, tetapi noda yang menurunkan wibawa institusi desa.
Iqbal menilai, jika dugaan ini benar terbukti, maka perbuatan tersebut telah melukai hati rakyat.
“Pemimpin desa seharusnya menjadi panutan. Jika justru terlibat skandal memalukan, itu sama saja merusak kepercayaan publik. Rakyat berhak mendapatkan pemimpin yang bersih, jujur, dan bermartabat,” katanya.
Tuntutan Gembira
Melalui rilis resminya, GEMBIRA mendesak agar pihak berwenang segera turun tangan. Menurut Iqbal, kasus ini tidak boleh dibiarkan tanpa klarifikasi maupun sanksi yang jelas.
“Kami akan terus mengawal persoalan ini. Aparat hukum dan instansi terkait harus berani menindak tegas. Jangan ada kesan pembiaran. Jika tidak, rakyat akan kehilangan kepercayaan terhadap institusi pemerintahan desa,” tegasnya.
Ia juga meminta Kepala Desa Telaga untuk memberikan klarifikasi terbuka kepada publik.
“Kalau memang tidak benar, buktikan. Kalau benar, harus berani bertanggung jawab. Jangan sembunyi di balik jabatan,” tambahnya.
Gelombang Kekecewaan Warga
Pantauan di lapangan menunjukkan, isu ini sudah menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Banyak warga yang mengaku kecewa dan malu atas dugaan tindakan tak pantas pemimpin mereka. Sebagian berharap ada investigasi mendalam dan sanksi nyata agar kejadian serupa tidak terulang.
Catatan Penting
Kasus dugaan ini menambah daftar panjang persoalan moral yang menjerat sejumlah pejabat publik di tingkat daerah. Di tengah tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang bersih dan berintegritas, skandal semacam ini memperkuat stigma bahwa masih banyak pemimpin yang gagal menjaga etika.
GEMBIRA menutup pernyataannya dengan desakan keras agar seluruh pihak terkait—mulai dari inspektorat, aparat penegak hukum, hingga lembaga etika pemerintahan benar-benar serius menindaklanjuti laporan ini.
“Rakyat tidak butuh pemimpin yang pandai berjanji, tetapi yang berani menjaga kehormatan jabatan. Dugaan skandal ini adalah tamparan keras bagi kita semua bahwa integritas harus jadi prioritas utama dalam memimpin,” pungkas Iqbal. (Red)