IMM Langkat Kecam Tindakan Represif Aparat Dan Desak Kapolda Sumut DiCopot

1 min read

Newsnarasi.com, Langkat : Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Langkat mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian Sumatera Utara terhadap Ketua DPD IMM Sumatera Utara. Insiden tersebut dinilai sebagai bentuk nyata pelanggaran terhadap prinsip demokrasi, kebebasan berpendapat, dan hak asasi manusia. Kamis (28/08/25)

Ketua PC IMM Langkat, Agung Tidio, menegaskan bahwa insiden ini bukan sekadar tindakan berlebihan di lapangan, melainkan mencerminkan pola kekerasan aparat yang masih bercokol di tubuh kepolisian. “Polisi seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, bukan justru menjadi aktor penindasan yang membungkam suara kritis mahasiswa,” ujar Agung Tidio dalam keterangan resminya.

Menurutnya, sebagai pucuk pimpinan tertinggi institusi, Kapolri tidak boleh lepas tangan. Pertanggungjawaban institusional dan moral berada di pundaknya. Karena itu, PC IMM Langkat mendesak Kapolri untuk segera mengambil langkah konkret dengan:

  1. Mengevaluasi kinerja aparat kepolisian di wilayah Sumatera Utara.
  2. Memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melakukan tindakan kekerasan.
  3. Mencopot Kapolda Sumatera Utara dari jabatannya sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kegagalan menjaga marwah institusi kepolisian.

“Mahasiswa adalah mitra kritis bangsa yang menyuarakan kepentingan rakyat. Suara mahasiswa adalah suara moral, bukan ancaman. Jika ruang demokrasi dibungkam dengan cara-cara represif, maka yang dipertaruhkan adalah masa depan bangsa dan keberlangsungan demokrasi itu sendiri,” lanjut Agung Tidio.

IMM Langkat menegaskan, Kapolri harus segera bertanggung jawab, menegakkan keadilan bagi korban, serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap kepolisian. “Marwah Polri harus dikembalikan sebagai pelindung rakyat, bukan alat represi kekuasaan,” tutup Agung Tidio. (Ay29)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *