Iqbal Rangkuti: Bongkar Dugaan Penggelapan Mobil Dinas Langkat, Desak Aparat Hukum Bertindak Cepat

2 min read

NewsNarasi.com , Langkat — Satu per satu borok pengelolaan aset daerah di Kabupaten Langkat mulai terkuak. Di tengah sorotan publik yang makin tajam, muncul dugaan mobil dinas milik Dinas Koperasi Langkat, jenis Toyota Kijang Super tahun 1996 dengan nomor polisi BK 952 P, telah “raib” dan berpindah tangan tanpa prosedur resmi. Selasa (07/10/25)

Kasus ini pun langsung mengundang reaksi keras dari berbagai kalangan. Ketua Gerakan Mahasiswa Bersatu Indonesia Raya (GEMBIRA), Iqbal Rangkuti, jadi salah satu yang paling vokal mendesak aparat untuk segera turun tangan menelusuri dugaan penggelapan tersebut.

” ni bukan sekadar hilangnya mobil dinas. Ini simbol dari bobroknya pengawasan dan lemahnya integritas di tubuh birokrasi kita. Mobil BK 952 P itu dibeli pakai uang rakyat — bukan untuk dijadikan alat kepentingan pribadi ” tegas Iqbal dengan nada tinggi.

Ia menegaskan bahwa dugaan penggelapan aset ini tidak bisa dibiarkan berlarut. Menurutnya, jika kendaraan itu benar telah digadaikan atau dipindahtangankan secara ilegal, maka tanggung jawab moral dan hukum harus jelas.

” Kepala Dinas Koperasi dan Kepala BPKAD jangan hanya pura-pura tidak tahu. Publik butuh jawaban, bukan pembenaran. Kalau memang tak mampu menjaga aset rakyat, jangan duduki jabatan hanya untuk gaya ” sindirnya tajam.

Iqbal juga menilai, kasus ini hanyalah puncak dari gunung es persoalan aset di Pemkab Langkat. Ia menuding ada budaya tutup mata yang membuat barang milik daerah bisa ‘hilang’ tanpa kejelasan.

” Kami menduga ada pembiaran. Dan pembiaran itu sama saja dengan keterlibatan. Jangan tunggu gaduh dulu baru bertindak ” ujar Iqbal.

Untuk itu, GEMBIRA telah mengirim surat resmi ke DPRD Langkat agar segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan menghadirkan Kepala Dinas Koperasi dan Kepala BPKAD, guna membuka persoalan ini di hadapan publik.

” Rakyat berhak tahu siapa yang bermain di balik hilangnya mobil BK 952 P. Kalau pejabatnya jujur, tak perlu takut bicara. Tapi kalau malah bungkam dan saling lempar, ya jelas ada yang disembunyikan ” lanjutnya.

Iqbal menegaskan, pihaknya bersama mahasiswa akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas. Ia mengingatkan bahwa keadilan tidak akan lahir dari pejabat yang diam di tengah penyimpangan.

” Kalau mobil dinas saja bisa lenyap tanpa bekas, jangan heran kalau nanti aset lain pun bisa ikut terbang. Kami tidak akan diam. Rakyat Langkat juga tidak akan diam ,” tutupnya dengan nada keras. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *