Pemuda Muhammadiyah: Walkot Siantar Selesaikan Masalah Dengan Masalah
2 min read
SIANTAR, Newsnarasi.com – Perobohan Gedung IV Pasar Horas akan mulai dilakukan, hal ini terlihat mulai di buatnya garis ukuran lapak pedagang yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya sampai Kamis Malam, 25 September 2025.
Sebanyak 250 lebih pedagang akan direlokasi dampak dari dilakukannya pembangunan tersebut, pedagang sementara akan dipindahkan tidak jauh dari Gedung IV Pasar Horas yaitu didepan beberapa Ruko dan Kios pedagang yang berada di Jl. Merdeka menuju perempatan Jl. Hoscokroaminoto.
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Pematangsiantar, Fauzan Azmi Hasibuan menyayangkan keputusan yang dilakukan oleh Walikota Pematangsiantar. Menurutnya relokasi ini menyelesaikan masalah dengan masalah dimana merugikan pedagang serta menggangu akses masuk ke lingkungan pendidikan dan rumah ibadah.
“Saya menilai keputusan yang dilakukan oleh Walikota Pematangsiantar melalui PD Pasar Horas Jaya sangat merugikan pedagang dikarenakan batas relokasi yang dilakukan sangat jauh yaitu sampai perempatan Jl. Hoscokroaminoto, karena menurut saya harapan pedagang yang direlokasi untuk berbelanja di lapak mereka salah satunya adalah konsumen dari gedung I, II, dan III Pasar Horas Jaya. Jadi kalau terlalu jauh pedagang direlokasi, ini akan berdampak kepada pedagang itu sendiri, dengan berkurangnya jumlah pembeli,” ucap Fauzan.
Terkait kebijakan ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pematangsiantar sudah melayangkan surat penolakan pada Jumat, 19 September 2025. Dengan adanya kebijakan ini, dinilai dapat menggangu akses masuk kedalam rumah ibadah yaitu Masjid Taqwa dan akses masuk kedalam fasilitas pendidikan yaitu Perguruan Muhammadiyah Jl. Merdeka.
“Seharusnya sebelum mengambil keputusan Walikota Pematangsiantar beserta jajaran terkait melakukan studi kelayakan, apakah layak relokasi ini sampai mengganggu akses masuk ke rumah ibadah dan fasilitas pendidikan. Mengingat ada 988 siswa dan pegawai yang masuk disetiap kegiatan belajar mengajar. Belum lagi membludaknya orang tua siswa yang mengantar dan menjemput anaknya ketika sekolah” tegasnya.
Tidak akan terbayangkan, betapa bertambahnya kemacetan akibat terganggunya akses jalan menuju fasilitas pendidikan yang bersamaan dengan rumah ibadah yang ada didalamnya.
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Pematangsiantar juga menyayangkan dengan adanya akses masuk yang diberikan oleh pihak PD Pasar Horas Jaya. Dimana informasi dari beberapa pedagang yang ikut Sosialisasi Relokasi Pedagang Gedung IV pada 18 September 2025 di Ruang Data Pemko Pematangsiantar, bahwa ada beberapa pemilik ruko yang meminta akses masuk diletak didepan ruko mereka.
“Pedagang yang mengikuti sosialisasi kemarin juga mendengar bahwa ada beberapa pemilik ruko menyetujui relokasi ini dengan syarat, akses masuk diberikan didepan ruko mereka. Tentu hal ini akan menimbulkan kecemburuan sosial diantar pemilik ruko dan kios yang berada di Jl. Merdeka,” kata Fauzan.
Sampai 26 September 2025 pukul 22.00 WIB terlihat ada beberapa akses masuk yang ditandai dengan tanda panah di antara garis lapak pedagang yang sudah disiapkan oleh PDPHJ, diantaranya di depan Toko Roti Bread One, dan didepan Bank Mestika.
“Kami meminta Walikota Pematangsiantar beserta jajaran terkait, untuk tidak menyelesaikan masalah dengan masalah, Pemko harus hadir ditengah-tengah seluruh masyarakat Kota Pematangsiantar. Walikota harus memikirkan dimana relokasi yang lebih tepat, sehingga pedagang dapat dengan nyaman berdagang tanpa ada menimbulkan problematika serta gesekan dengan pihak yang lain.” ujar Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Pematangsiantar tersebut. (Red)