Tiga Penumpang Kapal Wisata di Tapteng Tewas Dihantam Ombak
2 min readTAPTENG | Narasi – Kapal wisata jenis speedboat dengan tulisan Dolphin pada badan kapal, yang mengangkut puluhan wisatawan terbalik di sekitar Pulau Situngkus, di kawasan perairan Pulau Mursala, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Sabtu (29/6/2024).
Dalam insiden tersebut, tiga orang wisatawan dinyatakan meninggal dunia usai kapal yang mereka tumpangi terbalik usai dihantam ombak dan gelombang laut.
Ketiganya merupakan wisatawan yang berasal dari Kota Kisaran, Kabupaten Asahan yang berwisata ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), yakni Irmayulita (38thn), Fahri muntas (11thn) dan Ratnah (50thn).
Hal tersebut disampaikan Koordinator Pos SAR Sibolga Ruvinus Bangun kepada mitanews.co.id, Sabtu (29/6/2024).
“Kapal diduga terbalik setelah bagian bawah kapal mengalami kebocoran. Kemudian air langsung memenuhi bagian belakang kapal dan mulai tenggelam,” kata Ruvinus Bangun.
Lebih lanjut, Ruvinus Bangun menjelaskan bahwa kapal yang mengangkut wisatawan tersebut berangkat dari Pantai Bosur Pandan yang saat ini bernama Pantai Indah Pandan (PIP), sekitar pukul 10.30 WIB.
Namun saat berada di kawasan perairan Pulau Mursala, kapal tersebut diduga mengalami kebocoran.
“Kondisi saat kapal tersebut sedang berada di tengah laut memang lagi hujan deras dan ombak tinggi. Diperparah lagi dengan kondisi kapal yang bocor akibat hantaman ombak. Lalu kapal tersebut terbalik dihantam ombak,” jelasnya.
Ruvinus Bangun juga mengungkapkan bahwa pihaknya mendapatkan informasi kejadian itu dari pemilik kapal.Setelah mendapatkan laporan, tim SAR gabungan yang terdiri dari pihak Basarnas, kepolisian, Polair, TNI AL, TNI AD, dan BPBD langsung ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Kemudian, para wisatawan dievakuasi ke Pulau Putri dan Pulau Poncan.
“Para penumpang yang selamat sudah dievakuasi sebagian ke Pulau Putri dan Pulau Poncan. Saat ditemukan, para wisatawan tersebut mengalami trauma dan langsung dievakuasi ke KN SAR Nakula,” ungkapnya.
Menurut Ruvinus Bangun, bahwa saat kejadian, kapal tersebut sedang mengangkut puluhan wisatawan dari daerah Tanah Karo, Kisaran dan Kepulauan Riau dengan kru kapal sebanyak empat orang.
“Ada 2 kapal yang mengangkut total 62 orang wisatawan ditambah dengan 4 orang kru kapal. Jadi karena satu kapal ini terbalik, wisatawan lainnya ketakutan dan mengalami trauma. Ditambah lagi saat itu memang lagi hujan deras. Sehingga mereka semua pun dievakuasi ke tempat yang aman,” jelas Ruvinus Bangun.
Selain itu, Ruvinus Bangun juga menyampaikan bahwa untuk ketiga korban yang meninggal dunia, sudah dievakuasi ke RSUD Pandan Tapanuli Tengah dan selanjutnya Sabtu (29/6/2024) malam diberangkatkan ke kampung halamannya di Kisaran untuk diserahkan ke pihak keluarganya.
“Dengan ditemukannya seluruh korban, maka Operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan seluruh unsur SAR kembali ke kesatuannya masing-masing,” bebernya. (Red)